Monday, November 30, 2009

Demam pada Anak

Pada awalnya saya ingin menulis kelanjutan topik terdahulu, tetapi berulang kali saya mendapat pertanyaan tentang demam. "Jangan lupa masukkan artikel tentang penanganan demam di website dokter", demikian bunyi sms yang saya terima dan masih banyak lagi pesan dengan kalimat serupa. Orangtua sering panik bila anak demam karena anak tidak nyaman, rewel, asupan cairan kurang dan tidur terganggu. Demam merupakan alasan tersering bagi orangtua untuk membawa anaknya berobat. Berikut ini saya sampaikan informasi tentang batasan demam, pengukuran suhu tubuh, penyebab demam dan cara mengatasinya.

Batasan demam
Demam merupakan gejala, bukan suatu penyakit. Gejala ini sebagai sinyal yang disampaikan tubuh, seperti alarm/ warning bahwa sedang terjadi sesuatu pada tubuh. Anak dinyatakan demam bila suhu rektal (di dalam dubur) diatas 38ºC, suhu oral (di dalam mulut) diatas 37,5ºC atau suhu di ketiak diatas 37,2ºC.

Alat dan cara mengukur suhu anak
Tidak tepat bila mengukur suhu anak dengan sentuhan tangan/ suhu taktil. Pengukuran cara ini bersifat subyektif karena dipengaruhi oleh suhu orang yang merasakan kulit anak tsb. Bila orangtua memiliki balita, seyogyanya memiliki termometer. Termometer ada beberapa jenis seperti termometer tradisional (air raksa), digital (ketiak, telinga, kulit), dll. Termometer yang sering untuk penggunaan di rumah adalah termometer digital (ketiak), meskipun hasil pemeriksaannya kurang akurat tetapi alat ini aman, murah, dan mudah didapat. Mengukur suhu juga dapat dilakukan di mulut, telinga, kulit dan dubur. Pemeriksaan suhu dengan termometer didalam dubur mendapatkan hasil yang paling akurat tetapi cara ini riskan sehingga umumnya orangtua memilih pemeriksaan pada ketiak. Cara pengukuran suhu pada ketiak dilakukan dengan meletakkan termometer pada kulit, bukan baju. Lipat tangan anak dengan rapat dan mengepit ujung termometer, tunggu sampai terdengar nada, kemudian baca angka yang tertera pada alat. Pemeriksaan suhu dengan termometer di telinga tidak digunakan pada anak di bawah 6 bulan.

Mekanisme terjadinya demam
Mekanisme ini akan saya sampaikan dalam kalimat sederhana. Pusat pengatur suhu tubuh terdapat di otak, disebut Hipotalamus. Hipotalamus berfungsi sebagai set point yang menjaga suhu tubuh tetap normal, walaupun suhu di lingkungan luar tubuh berubah-ubah. Suhu normal tubuh berada pada kisaran 36,5-37,5ºC. Bila lingkungan luar dingin maka suhu tubuh akan dinaikkan dengan cara menggigil dan mengerutkan pembuluh darah (vasokonstriksi). Bila lingkungan luar tubuh panas, maka panas pada tubuh akan dikeluarkan dengan cara berkeringat, pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), dan bernafas lebih cepat.

Penyebab demam
Infeksi merupakan penyebab tersering. Infeksi adalah keadaan masuknya kuman kedalam tubuh. Kuman tersebut dapat berupa virus, bakteri, parasit, jamur, dll. Sistem pada tubuh yang terinfeksi juga dapat di berbagai tempat, seperti saluran nafas, saluran pencernaan, telinga-hidung-tenggorokan (THT), saluran kemih, gigi-mulut, dll. Penyebab demam lainnya dapat terjadi pasca imunisasi, dehidrasi, gangguan sistem imun, keganasan, dll.

Kapan gejala demam yang harus segera ke dokter
Bila anak demam tidak selalu perlu ke dokter, kondisi anak yang segera dibawa ke dokter antara lain bila demam pada bayi usia dibawah 3 bulan walaupun kondisi umum (klinis) baik, demam lebih dari 3 hari pada usia di atas 3 bulan, anak dengan suhu 40ºC atau lebih (hiperpireksia) tanpa memperhatikan usia, anak dengan kejang demam, dan demam pada anak dengan penyakit kronis.

Cara mengatasi Demam
Prinsip utama tatalaksana demam adalah mencari tahu kemungkinan penyebab agar tatalaksana terarah. Cegah terjadinya dehidrasi dengan pemberian cairan cukup, atur suhu ruangan agar tidak panas, anak memakai baju yang tidak tebal, tepid sponging (kompres air hangat), berikan obat-obat demam.

Tepid sponging
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.

Obat-obat demam
Parasetamol
Parasetamol dapat diberikan setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Dosis parasetamol berdasarkan BB bukan usia. Jenis obat yang mengandung parasetamol sangat banyak seperti Tempra®, Sanmol®,Praxion®, Naprex®,
Bodrexin sirup®, Dumin®, Termorex®, dll. Dosis 10-15 mg/kg berat badan (BB) per kali pemberian, maksimal 60 mg/kg BB per hari. Apabila orang tua kesulitan dalam menghitung dosis hendaknya berkonsultasi dengan dokter atau apoteker. Dalam memilih obat demam, pilih obat yang tidak mengandung alkohol, karena beberapa produk sirup juga ada yang menggunakan alkohol sebagai campurannya.
Obat ini mempunyai banyak sediaan yaitu tablet, sirup, drop, dan suppositoria. Sediaan drop diberikan pada bayi dengan BB dibawah 10 kg atau pada anak dengan kesulitan minum obat karena volume pemberian relatif sedikit. Pada anak dengan BB diatas 10 kg dapat diberikan sirup. Tablet diberikan pada anak usia diatas 12 tahun. Dari penelitian terbukti bahwa pemberian oral dan suppositoria sama efektifnya. Sediaan suppositoria (melalui dubur) diberikan bila pemberian oral tidak memungkinkan, contohnya anak dengan muntah profuse, anak tidur, atau tidak sadar.
Paracetamol (para acetoaminophenol) suatu obat untuk mengurangi demam (antipiretik) dan nyeri (analgetik). Obat ini aman untuk bayi dan anak sesuai kebutuhan, karena itu dapat dibeli bebas. Obat ini dimetabolisme di hati sehingga bila dosis berlebih dapat menimbulkan gangguan fungsi hati. Efek samping obat (ESO) bersifat reversible, penghentian obat dapat memperbaiki keadaan umum anak dan ESO akan berangsur-angsur hilang sehingga kondisi anak kembali normal.

Ibuprofen
Dosis obat ini adalah: 5-10 mg/kg BB setiap kali pemberian, maksimal 40 mg/kg BB/hari. Contoh obat yang mengandung ibuprofen antara lain Proris®, Rhelafen®, Fenris®, Bufect®, dll.

Asetosal
Hati-hati peberian obat ini pada anak usia dibawah 12 tahun. Contoh obat yang mengandung asetosal antara lain Aspilet®, Bodrexin tablet®, Contrexyn®, Inzana®, dll.

Terkadang demam yang tidak terlalu tinggi dan tidak ditemukan fokus infeksi merupakan bagian dari dehidrasi. Anak dengan dehidrasi dapat diatasi dengan pemberian cairan yang cukup, tanpa obat demam dan tidak dilakukan kompres. Informasi ini secara teori tidak terlalu mendetil, tetapi lebih ditujukan untuk membantu orangtua dalam mendeteksi demam dan tatalaksana awal. Semoga info ini dapat menjadi asupan yang bermanfaat.

Monday, November 2, 2009

Amanah bagi orangtua

Anak merupakan amanah terbaik yang kita peroleh. Saat dihadapkan kelahirannya, perasaan orangtua bercampur baur, rasa syukur, gembira, takjub, dan terkadang rasa khawatir. Rasa haru muncul ketika melihat senyuman ataupun sentuhan pertamanya. Perasaan ini sulit dilukiskan karena merupakan ikatan antara orangtua dengan bayinya. Hal yang sangat pribadi dan hanya dapat diceritakan bila telah menjalaninya.
Harus diakui bahwa setiap anak sangat istimewa. Keistimewaan masing-masing anak berbeda-beda, sehingga tidak layak bila membandingkan anak yang satu dengan lainnya. Seiring waktu anak akan menunjukkan perkembangan dengan cepat. Berikan penghargaan untuk setiap prestasinya dan tunjukkan rasa kasih kita lebih dari sekedar kalimat “I love you”.
Kehadiran bayi pertama tidak jarang membuat orangtua bingung dan panik, terutama bila bayi rewel dan sulit ditenangkan. Masalah yang paling sering ditemukan mengenai perawatan dasar bayi, terutama pada minggu pertama kelahirannya. Bagi orangtua yang baru pertama kali memiliki bayi sering menanyakan hal ini, kondisi yang sama juga saya rasakan saat melahirkan bayi pertama. Adanya dukungan suami, saudara dan orangtua sangat membantu mengurangi rasa cemas ibu bahkan menjadi motivasi sehingga dapat mengatasi masalah dan merawat bayi dengan baik.

Perawatan dasar bayi ‘minggu pertama’ kelahiran.
Tentunya banyak hal yang harus diperhatikan pada bayi baru lahir, tetapi saya akan sampaikan topik yang sering dihadapi. Dalam tulisan kali ini saya batasi sampai usia 7 hari pertama kelahiran. Topik yang perlu diperhatikan dan sering dipertanyakan untuk usia selanjutnya insyaAllah akan saya sampaikan pada kesempatan berikutnya. 

Tali pusat.
Pada waktu janin di dalam rahim, tali pusat berfungsi sebagai pembuluh darah yang mengantar nutrisi dan oksigen dari ibu. Setelah bayi lahir, dilakukan pemotongan tali pusat yang biasanya menyisakan ‘bagian’
sepanjang 2-3 sentimeter. Perawatan tali pusat ini sangat penting karena mudah terinfeksi. Perawatan talipusat dilakukan dengan cara melibatkan pangkal tali pusat dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70 persen. Lakukan paling sedikit 3-4 kali sehari. Jangan beri ramuan apa pun pada pangkal tali pusat. Bila tali pusat terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa steril yang dibasahi alkohol. Alkohol berfungsi sebagai antiseptik dan mengeringkan pangkal tali pusat, sehingga menciut dan akhirnya puput/putus. Umumnya tali pusat akan puput antara 1-2 minggu setelah kelahiran.

Mata
Jaga mata bayi agar selalu bersih dan sehat. Bila terdapat kotoran mata, bersihkan dengan kapas yang dibasahi air hangat. Gunakan kapas yang berbeda untuk tiap mata. Beberapa bayi lahir dengan saluran air mata “ductus lacrimalis” yang tertutup, sehingga tampak selalu berair, lengket dan terdapat kotoran mata. Untuk mengatasi ini dilakukan pemijatan (masase) di sekitar sudut mata dengan menggunakan jari. Masase dimulai dari sudut mata di pinggir hidung ke arah kelopak mata bawah pada mata yang berair. Lakukan masase rutin hingga saluran air mata terbuka menetap dan berfungsi dengan baik.

Mandi.
Selama minggu pertama hingga tali pusat bayi puput, tidak dianjurkan memandikan bayi dengan mencelupkan kedalam bak mandi bayi. Tekhnik memandikan dapat dengan cara menyeka/ ”sponge bath” sampai tali pusat puput dan terbentuk jaringan baru menutupi bagian pusat tersebut. Sebelum mandi, atur suhu ruangan dan air mandi agar tetap hangat. Cara memandikan dengan urutan sebagai berikut: tahap awal, usaplah dengan air mulai dari mata, wajah, dan telinga. Gunakan air dan shampo bayi untuk bagian kepala, bersihkan rambut kemudian bilas, segera keringkan. Lanjutkan dengan membersihkan tubuh dan ekstremitas atas dengan sabun dan air dimulai dari leher, dada, lengan dan punggung dengan cara yang sama, bilas dengan hati-hati dan keringkan bagian tubuh yang sudah bersih sebelum berpindah ke bagian berikutnya. Lakukan hal yang sama untuk membersihkan daerah genitalia dan ekstremitas bawah kemudian bilas dan keringkan.

Pemberian Air susu ibu (ASI).
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Saat ini hampir di semua rumah sakit (RS) mencanangkan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, termasuk di RS tempat saya bekerja. Sangat banyak kepustakaan yang menulis tentang ”The Miracle of ASI”, karena topik ini sangat penting dan menarik. Pada hari 1-4 pasca melahirkan, ASI banyak mengandung kolostrum yang banyak mengandung antibodi untuk proteksi, lemak, protein, mineral dan elektrolit. Kemudian ASI transisi sampai usia 2 minggu pertama, selanjutnya ASI “mature” sampai usia 7-8 bulan. Dalam ASI mengandung oligosakarida yang tidak dicerna yang berfungsi seperti fiber sehingga melancarkan feses, juga sebagai prebiotik. Manfaat pemberian ASI selain nutrisi terbaik tentunya untuk kesehatan ibu, mempererat hubungan ibu dan bayi, menurunkan infeksi saluran cerna dan pernafasan, meningkatkan perkembangan kognitif bayi,dll.
Untuk menyokong keberhasilan program ini antara lain diberlakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Bayi lahir dengan kondisi sehat segera dipertemukan dengan ibunya untuk disusui, hal ini diterapkan pada seluruh persalinan baik spontan maupun operasi. Pada 2-3 hari pertama pasca melahirkan, jumlah ASI hanya sedikit sehingga para ibu sering khawatir bayinya belum mendapat minum dan memutuskan pemberian formula. Dalam hal ini perlu adanya edukasi dari petugas kesehatan dan motivasi dari suami, teman dan anggota keluarga lainnya untuk tetap berusaha memberikan ASI hingga berhasil. Pemberian ASI dapat adekuat dengan memperhatikan posisi menyusui yang nyaman buat keduanya dan pemberian setiap 2-3 jam. Bayi dinilai mendapat ASI cukup bila BAK ataupun BAB paling tidak 6-8x sehari, tampak puas/nyaman setelah mendapat ASI dan tumbuh sesuai dengan angka yang diperkirakan. Idealnya angka peningkatan BB untuk bulan pertama adalah 750-900 gr atau sekitar 200 gr perminggu, tetapi terkadang didapatkan penurunan BB pada minggu pertama. Adanya penurunan BB harus segera dicari tahu kemungkinan penyebabnya dan segera diatasi karena berpengaruh untuk keberhasilan menyusui dan tumbuh kembang bayi selanjutnya.

Kuning (ikterus).
Kuning pada bayi masih fisiologis bila terjadi pada hari kedua-ketiga kelahiran. Bila ditemukan gejala kuning, maka nilai bilirubin total harus diketahui dan bila melebihi nilai batas disebut hiperbilirubinemia. Nilai batas ini merujuk pada masa gestasi (usia kandungan) dan berat lahir (BL) bayi. Beberapa literatur membuat patokan umum, tidak melebihi 12 mg/dL. Sebagian besar kasus ini tidak berbahaya, diberikan tatalaksana single atau double light therapy tergantung nilai bilirubin bayi tersebut. Terapi ini dengan mengarahkan sinar ke kulit bayi sehingga bilirubin dapat dikeluarkan tanpa dimetabolisme oleh hati. Umumnya RS melakukan pemeriksaan laboratorium rutin untuk golongan darah, rhesus dan bilirubin total pada semua bayi usia 3 hari. Bila nilainya normal, bayi dapat pulang dengan edukasi pada ibu untuk memberikan ASI cukup sesuai kebutuhan bayi dan jemur pagi.
Pada kasus tertentu, dapat ditemukan bayi kuning sebelum usia 24 jam. Untuk kasus ini, nilai bilirubin total harus segera diketahui, dicari kemungkinan penyebab dan tatalaksana cepat. Kadar bilirubin indirect yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak “kern icteric” dengan gejala bayi tampak kuning, mengantuk, tidak menyusu kuat, muntah, bahkan sampai kejang. Tatalaksana awal yang dipilih tetap terapi sinar, kemudian dinilai ulang. Bila tidak respon dan bilirubin naik cepat sehingga berisiko terjadinya kern icteric maka pilihan tatalaksana adalah transfusi tukar.

Imunisasi.
Imunisasi merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak seseorang terpajan antigen yang serupa, diharapkan tidak terjadi penyakit. Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan antigen seperti pada imunisasi. Imunisasi yang pertama kali diberikan pada usia dibawah 1 minggu adalah hepatitis B dan polio dasar. Jadwal imunisasi hepatitis B yang direkomendasikan oleh Satgas imunisasi PP IDAI (2008) adalah penyuntikan pertama pada saat lahir sampai usia 12 jam. Di RS biasanya imunisasi diberikan sebelum bayi pulang (usia 2-3 hari), bila bayi sehat dengan nilai bilirubin total normal. Protokol dari Departemen Kesehatan RI, imunisasi hepatitis B diberikan sebelum usia 7 hari.  

Kuku.
Kuku bayi boleh digunting, dapat menggunakan gunting, pemotong kuku ataupun kikir. Waktu yang baik dilakukan saat bayi tidur, lakukan secara hati-hati. Kuku tangan bayi akan tumbuh cepat sehingga dapat dilakukan 2 kali seminggu. Berbeda dengan kuku kaki yang justru lambat sehingga pemotongan kuku hanya dilakukan 1-2 kali sebulan. Kuku bayi awalnya lunak, dan tipis tetapi dengan bertambahnya usia, kuku jari akan semakin tebal dan keras.

Hidung.
Bagian dalam hidung memiliki selaput lendir dan bulu hidung yang berfungsi untuk proteksi dan melembabkan udara yang masuk. Jika ada cairan atau kotoran yang keluar, bersihkan bagian dalam maupun luarnya menggunakan cotton buds dengan hati-hati. Jangan gunakan tisu yang digulung kecil atau jari untuk mengeluarkan kotoran karena akan mendorong kotoran itu lebih jauh ke dalam atau bahkan melukainya.

Telinga.
Daun telinga dapat dibersihkan tiap kali setelah mandi. Untuk kotoran telinga bagian dalam dapat dibersihkan dengan menggunakan cotton buds secara pelan bila sudah mencapai pintu liang telinga. Bila kotoran telinga cukup keras dan letaknya lebih dalam sebaiknya dilakukan oleh petugas kesehatan.

Bokong.
Area ini sering bermasalah karena sering kontak dengan popok basah dan teriritasi bahan kimia. Selain itu juga dapat karena terinfeksi air kemih, tinja, maupun karena gesekan dengan popok atau baju. Biasanya keluhan yang timbul berupa gatal-gatal dan merah di sekitar bokong. Pada beberapa bayi dengan riwayat alergi keluarga, keluhan ini cenderung hilang timbul. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan menjaga agar area ini tetap kering dan bersih. Hal lain yang juga membantu adalah dengan tidak mengggunakan diapers sepanjang hari melainkan hanya pada saat tidur malam atau bepergian saja.

Pola tidur.
Pada minggu pertama kelahiran, bayi akan tidur selama 16-20 jam sehari. Bayi terbangun bila merasa tidak nyaman, basah, lapar atau rasa sakit. Umumnya bayi akan terbangun karena lapar, tiap 2-4 jam sampai usia 3 bulan. Lambung bayi relatif kecil, hanya dapat menampung sekitar 100 mL, sehingga untuk mencukupi kebutuhan cairan perhari diperlukan peningkatan frekuensi pemberian ASI. Bayi prematur membutuhkan cairan lebih banyak sehingga bila tidur cukup lama, sebaiknya dibangunkan. Bila volume ASI sedikit maka frekuensi pemberian ASI menjadi sering akibatnya pola tidur tidak efektif. Atasi masalah ini dengan pompa ASI agar dapat mengetahui total cairan yang didapatkan bayi sehingga kebutuhan cairan terpenuhi dan bayi dapat tidur pulas.

Tanda Lahir.
Pada bayi baru lahir sering ditemukan tanda lahir “birthmarks”. Tanda ini tampak dengan ukuran, bentuk dan warna yang berbeda-beda. Beberapa tanda lahir akan semakin jelas atau sebaliknya memudar seiring waktu. Tanda lahir lainnya akan menetap pada bayi sepanjang hidupnya.

Topik yang saya sampaikan merupakan masalah yang sering dipertanyakan orangtua baik di ruang praktek maupun lewat perbincangan biasa. Harapan saya info ini dapat membantu dan bermanfaat terutama untuk saya sehingga lebih banyak membaca dan terus mengupgrade diri seiring perkembangan ilmu. Seperti niat awal dibuatnya tulisan ini untuk mensyukuri nikmat lewat berbagi info, menuju hidayah-Nya.